A. Abasorbsi oleh
lemak padat ( enfleurasi )
·
Enfleurasi
Proses ini merupakan
penyulingan minyak bunga alamiah paling kuno, dimana digunakan lemak hewan
sebagai penjerab minyak. Lemak memiliki daya absorpsi yang tinggi sehingga jika
dicampur dengan bunga melati, lemak akan mengabsorpsi minyak yang dihasilkan oleh
bunga melati. Selain itu pemprosesan minyak atsiri dengan lemak akan
menghasilkan rendemen yang lebih banyak daripada dengan proses ekstraksi
menguap.
Proses enfleurasi sampai
saat ini masih digunakan dalam industri minyak atsiri di daerah Perancis dan India.
Minyak atsiri yang dihasilkan dari proses enfleurasi sangat mendekati minyak
bunga alamiah dan paling baik dibandingkan proses ekstraksi pelarut menguap.
Walaupun telah ditemukan proses ekstraksi yang lain, namun proses enfleurasi
masih memegang peranan penting dan berjalan terus hingga saat ini dan terus
disempurnakan prosesnya.
Alat Enfleurasi
Peralatan yang digunakan adalah chasis yang terbuat dari kaca, chasis
kaca disusun bertingkat. Diusahakan terbebas dari sinar matahari dan udara
bebas. Karena jika terganggu dua hal diatas dapat menyebabkan kerusakan lemak
dan terganggunya proses yang pada akhirnya gagal produksi.
Preparasi Lemak
Keberhasilan dari proses
enfleruasi terletak pada proses persiapan lemak sebagai alat absorpsi. Lemak
yang digunakan untuk proses enfleurasi harus memenuhi syarat – syarat berikut :
·
Lemak yang digunakan harus benar – benar
bersih dari kontaminan.
·
Tidak berbau dan bebas air.
·
Tidak terlalu lunak dan tidak terlalu keras.
Ada beberapa jenis lemak yang digunakan untuk proses enfleurasi
ini, yakni, lemak sapi, lemak domba, lemak babi, dan lemak hewani lainnya.
Selain menggunakan lemak, enfleurasi juga bisa dicampur dengan beberapa minyak
nabati seperti minyak kedelai, minyak canola, dan minyak kacang – kacangan.
Bahkan penelitian9 terakhir dapat menggunakan mentega putih sebagai penjerap
pengganti lemak hewan.
Pada beberapa literatur ada yang menyebutkan campuran lemak
sapi dan lemak babi dengan perbandingan 1 : 2 sangat baik untuk proses
enfleurasi. Namun di Indonesia kita terkendala dengan status halal dan haram
dimana sebagian besar warga negara Indonesia adalah muslim. Untuk itu perlu
dikembangkan suatu campuran baru untuk menggantikan10 lemak babi dalam proses
enfleurasi.
Lemak yang diperoleh dari pasar kita bersihkan dari kotoran,
seperti darah, kulit dan rambut yang masih tertinggal. Tangaskan diatas air
yang dipanaskan sembari diberi air jeruk untuk mempertahankan kerapatan lemak,
selain air jeruk, menurut literatur juga dapat menggunakan air mawar dan air
kemenyan. Namun pemberian air jeruk akan berpengaruh terhadap bau produk akhir.
Setelah dipisahkan dari kotoran dan ditangaskan maka lemak didinginkan dan siap
untuk dipakai.
Lemak yang siap dipakai tadi dibentuk seperti bubur, setelah
itu kemudian ditaruh diatas plat kaca, dengan susunan dalam plat kaca tersebut
dibuat bolak – balik depan belakang.
Susunan lemak pada plat kaca sengaja disusun demikian dengan fungsi saat
disusun nantinya, lemak bagian atas kaca untuk menaruh bunga yang akan diserap
minyaknya, bagian bawahnya berguna untuk menyerap minyak bunga yang menguap
dari chasis dibawahnya. Setelah disusun seperti diatas, maka bunga siap ditaburkan.
perlu dicoba..... dan di kembangkan....
BalasHapus