A.
Pengempaan (Pressing)
Ekstraksi minyak dengan cara pengempaan umunya dilakukan terhadap bahan
berupa biji, buah dan kulit buah. Adanya tekanan pengempaan memungkinkan
sel-sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke permukaan
bahan.
Cara Pengempaan ini dibagi menjadi 2, yaitu:
·
Hydrolic pressing
Pada tipe ini minyak diperoleh dengan cara memberikan tekanan pada bahan
yang mengandung minyak yang dibungkus dengan kain. Kelemahan cara ini terbatas
hanya pada bahan yang minyaknya dapat diekstrak dengan tekanan rendah
·
Expeller pressing
Alat pengempaan ini dilengkapi dengan porps berbentuk spiral yang
berputar secara kontinyu dalam wadah yang berbentuk silinder Kelebihan pressing
ini terletak pada kekontinuitas proses pengempaan dan tidak memerlukan kain
pengepresan.
Pengempaan minyak dari biji-bijian memerlukan
suhu dan tekanan yang sesuai untuk mendapatkan minyak berkualitas baik dan
rendemen yang tinggi. Suhu pengempaan minyak yang sesuai akan memberikan
kondisi yang optimal untuk pengempaan minyak, yaitu minyak atau lemak mencair,
emulsi protein dengan lemak pecah dan viskositas minyak berkurang. Hal ini
menyebabkan butiran minyak lebih mudah mengalir keluar pada waktu pengempaan
(Ketaren, 1986).
Suhu pemanasan yang terlalu tinggi
pada waktu pengepresan bahan dengan cara hidrolik atau pengempa berulir
menyebabkan sebagian minyak teroksidasi. Di samping itu, minyak yang terdapat dalam
suatu bahan dalam keadaan panas akan mengekstraksi zat warna yang terdapat
dalam bahan tersebut. Selain itu, pengempaan bahan yang mengandung minyak
dengan tekanan dan suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan minyak dengan warna
yang lebih gelap.
Penggunaan tekanan sebaiknya dikombinasikan
dengan suhu pengempaan yang sesuai. Tekanan yang terlalu rendah akan menyebabkan
rendemen lemak yang dihasilkan sedikit karena dinding sel pada biji tidak pecah
secara sempurna. Pengempaan dengan tekanan yang terlalu tinggi akan
menghasilkan minyak dengan bilangan asam relatif semakin besar akibat proses
oksidasi minyak semakin besar Setyowati (1999), dan menyebabkan penurunan bilangan iod akibat
proses oksidasi pada ikatan rangkap asam lemak tidak jenuh sehingga proses
tersebut mengakibatkan ketidakjenuhan minyak berkurang (Swern, 1979).
Ekstraksi dengan
pengempaan (pressing ) dikenal dengan cara mekanis. Pengempaan prinsipnya
adalah pemberian tekanan pada sejumlah bahan tertentu yang sudah mengalami
perlakuan pendahuluan, sehingga komponen terdorong terpisah dan keluar dari
sistem campuran. Ekstraksi ini dipengaruhi oleh sifat mengalir atau fluiditas
bahan yang diproses, tekanan yang digunakan, dan waktu yang diberikan.
Menurut Suyitno (1989),
jumlah ekstrak yang diperoleh atau dihasilkan ekstraksi secara mekanis
dipengaruhi oleh :
1)
Besar kecilnya hancuran bahan Bila ukuran
bahan semakin kecil, maka luas permukaan untuk setiap satuan berat adalah semakin besar sehingga cairan
yang diekstrak akan semakin banyak.
2)
Besarnya tekanan yang diberikan Semakin besar
tekanan yang diberikan maka ekstrak yang dihasilkan semakin banyak. Akan tetapi
pemberian tekanan tersebut harus bertahap, sehingga tidak terjadi pengerasan di
permukaan ampas yang akan mengakibatkan cairan
terperangkap di dalamnya.
3)
Waktu yang disediakan untuk tekanan maksimum
Selama pengempaan bahan diperlukan waktu yang cukup, terutama setelah mencapai
tekanan maksimum untuk memberi kesempatan terhadap cairan dari bagian dalam untuk keluar ke permukaan.
4)
Kandungan cairan dari bahan yang akan
diekstrak .
Bahan yang memiliki kandungan cairan lebih banyak pada bahan, akan menghasilkan
ekstrak yang lebih banyak juga.
5)
Cara pengempaan yang dilakukan
Setiap cara pengempaan memiliki syarat
tertentu yang harus dipenuhi oleh suatu bahan yang akan diambil ekstraknya.
Sebagai contoh untuk pengempaan dengan kempa hidraulik diperlukan syarat kadar
air bahan yang relatif tinggi. Ekstraksi dengan pengempaan, tekanan yang
diberikan selama pengempaan akan
mendorong cairan terpisah dan keluar dari sistem campuran padat-cair. Tekanan
yang diberikan terhadap campuran padat-cair akan menimbulkan beda tekanan
antara cairan dalam bahan dan campuran dalam suatu wadah dengan tekanan diluar
campuran atau diluar wadah. Beda tekanan akan mengakibatkan cairan terekstrak.
Jumlah ekstrak yang dihasilkan dengan ekstraksi menggunakan penekanan atau
pengempaan, dipengaruhi beberapa faktor antara lain besar kecilnya hancuran
bahan, waktu yang disediakan pada saat tekanan maksimum, besarnya tekanan yang
diberikan, kekentalan yang diekstrak, cara pengempaan yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar