Minggu, 17 Juni 2012

Pressing


A.      Pengempaan (Pressing)

Ekstraksi minyak dengan cara pengempaan umunya dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah dan kulit buah. Adanya tekanan pengempaan memungkinkan sel-sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke permukaan bahan.
Cara Pengempaan  ini dibagi menjadi 2,  yaitu:

·         Hydrolic pressing
Pada tipe ini minyak diperoleh dengan cara memberikan tekanan pada bahan yang mengandung minyak yang dibungkus dengan kain. Kelemahan cara ini terbatas hanya pada bahan yang minyaknya dapat diekstrak dengan tekanan rendah

·         Expeller pressing
Alat pengempaan ini dilengkapi dengan porps berbentuk spiral yang berputar secara kontinyu dalam wadah yang berbentuk silinder Kelebihan pressing ini terletak pada kekontinuitas proses pengempaan dan tidak memerlukan kain pengepresan.

Pengempaan minyak dari biji-bijian memerlukan suhu dan tekanan yang sesuai untuk mendapatkan minyak berkualitas baik dan rendemen yang tinggi. Suhu pengempaan minyak yang sesuai akan memberikan kondisi yang optimal untuk pengempaan minyak, yaitu minyak atau lemak mencair, emulsi protein dengan lemak pecah dan viskositas minyak berkurang. Hal ini menyebabkan butiran minyak lebih mudah mengalir keluar pada waktu pengempaan (Ketaren, 1986).
Suhu pemanasan yang terlalu tinggi pada waktu pengepresan bahan dengan cara hidrolik atau pengempa berulir menyebabkan sebagian minyak teroksidasi. Di samping itu, minyak yang terdapat dalam suatu bahan dalam keadaan panas akan mengekstraksi zat warna yang terdapat dalam bahan tersebut. Selain itu, pengempaan bahan yang mengandung minyak dengan tekanan dan suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan minyak dengan warna yang lebih gelap.
Penggunaan tekanan sebaiknya dikombinasikan dengan suhu pengempaan yang sesuai. Tekanan yang terlalu rendah akan menyebabkan rendemen lemak yang dihasilkan sedikit karena dinding sel pada biji tidak pecah secara sempurna. Pengempaan dengan tekanan yang terlalu tinggi akan menghasilkan minyak dengan bilangan asam relatif semakin besar akibat proses oksidasi minyak semakin besar Setyowati (1999), dan  menyebabkan penurunan bilangan iod akibat proses oksidasi pada ikatan rangkap asam lemak tidak jenuh sehingga proses tersebut mengakibatkan ketidakjenuhan minyak berkurang (Swern, 1979).
          Ekstraksi dengan pengempaan (pressing ) dikenal dengan cara mekanis. Pengempaan prinsipnya adalah pemberian tekanan pada sejumlah bahan tertentu yang sudah mengalami perlakuan pendahuluan, sehingga komponen terdorong terpisah dan keluar dari sistem campuran. Ekstraksi ini dipengaruhi oleh sifat mengalir atau fluiditas bahan yang diproses, tekanan yang digunakan, dan waktu yang diberikan.
          Menurut Suyitno (1989), jumlah ekstrak yang diperoleh atau dihasilkan ekstraksi secara mekanis dipengaruhi oleh :

1)    Besar kecilnya hancuran bahan Bila ukuran bahan semakin kecil, maka luas permukaan untuk setiap satuan  berat adalah semakin besar sehingga cairan yang diekstrak akan semakin banyak.
2)    Besarnya tekanan yang diberikan Semakin besar tekanan yang diberikan maka ekstrak yang dihasilkan semakin banyak. Akan tetapi pemberian tekanan tersebut harus bertahap, sehingga tidak terjadi pengerasan di permukaan ampas yang akan mengakibatkan cairan
terperangkap di dalamnya.
3)    Waktu yang disediakan untuk tekanan maksimum Selama pengempaan bahan diperlukan waktu yang cukup, terutama setelah mencapai tekanan maksimum untuk memberi kesempatan terhadap cairan dari  bagian dalam untuk keluar ke permukaan.
4)    Kandungan cairan dari bahan yang akan diekstrak .
Bahan yang memiliki kandungan cairan lebih banyak pada bahan, akan menghasilkan ekstrak yang lebih banyak juga.
5)    Cara pengempaan yang dilakukan
Setiap cara pengempaan memiliki syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh suatu bahan yang akan diambil ekstraknya. Sebagai contoh untuk pengempaan dengan kempa hidraulik diperlukan syarat kadar air bahan yang relatif tinggi. Ekstraksi dengan pengempaan, tekanan yang diberikan selama  pengempaan akan mendorong cairan terpisah dan keluar dari sistem campuran padat-cair. Tekanan yang diberikan terhadap campuran padat-cair akan menimbulkan beda tekanan antara cairan dalam bahan dan campuran dalam suatu wadah dengan tekanan diluar campuran atau diluar wadah. Beda tekanan akan mengakibatkan cairan terekstrak. Jumlah ekstrak yang dihasilkan dengan ekstraksi menggunakan penekanan atau pengempaan, dipengaruhi beberapa faktor antara lain besar kecilnya hancuran bahan, waktu yang disediakan pada saat tekanan maksimum, besarnya tekanan yang diberikan, kekentalan yang diekstrak, cara  pengempaan yang dilakukan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar