Minggu, 17 Juni 2012

Distilasi




A.      Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulU Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton

 Jenis
Ada beberapa jenis distilasi : yaitu distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum,Selain itu ada pula distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropic homogenous, distilasi dengan menggunakan garam berion, distilasi pressure-swing, serta distilasi reaktif.
1)         Distilasi Sederhana              
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
2)         Distilasi Fraksionisasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi, Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya, Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
3)         Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air.Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.
4)         Distilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator, Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.

Cara penyulingan
a)     Penyulingan dengan air (direct distilation)
b)     Penyulingan dengan air dan uap (indirect distilation)
c)      Penyulingan langsung dengan uap (indirect distilation)

a)      Penyulingan dengan air
Cara yang tertua (Mesir dan India Kuno),sekarang masih banyak dilakukan petani tradisional.
Prinsip kerja:
·       ketel penyulingan diisi air sampai vol hamper separuh, lalu dipanaskan Sebelum air mendidih,    
   bahan baku dimasukkan dalam ketel.
·      Bahan baku biasanya yg tidak rusak oleh panas uap air misal bunga atau daun yg mudah bergerak dalam air.
b)      Penyulingan dengan air dan uap
o    Kualitas minyak yg dihasilkan lebih baik.
o   Banyak dipakai oleh petani atsiri
Prinsip kerja:
·       Ketel diisi air sampai batas saringan/angsang.
·      Bahan baku diletakkan di atas angsang sehingga tidak kontak langsung dg air yg mendidih  tetapi berhubungan dengan uap air.
·      Air yg menguap akan membawa partikel minyak atsiri dan dilairkan ke alat pemisah
c)       Penyulingan dengan uap
o   Perlu biaya besar karena setidaknya butuh dua ketel. Umumnya dilakukan oleh perusahaan
o    Kualitas minyak yg dihasilkan paling baik
Prinsip kerja:
·       Ketel uap dan penyulingan terpisah.
·      Ketel uap yg berisi air dipanaskan dan uapnya dilairkan ke ketel penyulingan yg berisi bahan baku
·      Partikel minyak terbawa uap dan dialirkan dalam pendingin kemudian dipisahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar