Senin, 18 Juni 2012

Emulsi


A.      Ekstraksi  dengan teknik emulsi membrane cair

          Ekstraksi dengan emulsi membran cair merupakan proses ekstraksi dengan mendispersikan fasa internal dalam pelarut yang tidak bercampur, kemudian mendispersikan emulsi tersebut dalam fasa eksternal. Umumnya fasa internal dan eksternal dapat bercampur, tetapi tidak dapat bercampur dengan fasa membran.
          Dalam bentuk cair, zat terlarut yang berbeda memiliki kelarutan dan koefisien difusi yang berbeda. membran cair dapat menghasilkan pemisahan selektif dan permeabilitas terjadi karena difusi koefisien dalam cairan besarnya lebih tinggi, sehingga fluks yang lebih besar dapat diperoleh.
           Membran cair dapat dibuat dalam dua konfigurasi yang berbeda. Zat cair dapat diresapi dalam pori-pori yang solid porus untuk dukungan mekanis. Bentuk ini umumnya dikenal sebagai membran cair imobil. Dalam alternatif konfigurasi, fasa penerima adalah emulsi dalam membran cair bercampur. Jenis membran cair ini dikenal sebagai surfaktan cair atau membran cair emulsi. membran cair juga dapat dilakukan dalam dua mode, dengan atau tanpa pembawa kation.

EMULSI
Beberapa definisi dari emulsi , yaitu :
1)      Emulsi adalah suatu sediaan yang mengandung dua zat cair yang tidak mau campur, biasanya air dan minyak dimana caira suatu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain.
2)      Emulsi adalah suatu disperse di mana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur.
3)      Emulsi adalah suatu system heterogen, yang terdiri dari tidak kurang dari sebuah fase cair yang tidak bercampur, yang terdispersi dalam fase cair lainnya, dalam bentuk tetesan-tetesan, dengan diameter secara umum, lebih dari 0,1 μm.
Secara umum, emulsi merupakan system yang terdiri dari dua fase cair yang tidak bercampur, yaitu fase dalam (internal) dan fase luar (eksternal).
Komponen emulsi :

·         Fase dalam (internal)

·         Fase luar (eksternal)

·         Emulsifiying Agent (emulgator)

Flavour dan pengawet yang berada dalam fasa air yang mungkin larut dalam minyak harus dalam kadar yang cukup untuk memenuhi yang diinginkan.Emulgator merupakan komponen yang peting untuk memperoleh emulsi yang stabilAda dua macam tipe emulsi yang terbentuk yaitu tipe M/A dimana  tetes minyak terdispersi ke dalam fase air, dan tipe A/M dimana fase intern air dan fase ekstern adalah minyak. Fase intern disebut pula dase dispers atau fase discontinue.

Penggunaan emulsi dibagi menjadi dua golongan yaitu emulsi untuk pemakaian dalam dan emulsi untuk pemakaian luar. Emulsi untk pemakaian dalam meliputi per oral atau pada injeksi intravena yang untuk pemakaian luar digunakan pada kulit atau membrane mukosa yaitu linemen, losion, cream dan salep. Emulsi untuk penggunaan oral biasanya mempunyai tipe M/A. emulgator merupakan film penutup dari minyak obat agar menutupi rasa tak enak itu. Flavour ditambahkan pada fase ekstern agara rasanya lebih enak. Emulsi juga berpaedah untuk menaikan absorbsi lemak melalui dinding usus. Penggunaan emulsi untuk parenteral dibutuhkan perhatian khusus dalam produksi seperti pemilihan emulgator, ukuran kesamaan butir tetes untuk injeklsi intravena. Lecithin tidak pernah dipakai karena menimbulkan hemolisa. Pembuatan emulsi  untuk injeksi dilakukan dengan membuat emulsi kasar lalu dimasukan homogenizer, di tampung dalam botol steril dan disterilkan dalam auto klap dan di periksa sterilitas serta ukuran butir.

Sifat Emulsi

- Demulsifikasi
Kestabilan emulsi cair dapat rusak apabila terjadi pemansan, proses sentrifugasi, pendinginan, penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengemulsi. Krim atau creaming atau sedimentasi dapat terbentuk pada proses ini. Pembentukan krim dapat kita jumpai pada emulsi minyak dalam air, apabila kestabilan emulsi ini rusak,maka pertikel-partikel minyak akan naik ke atas membentuk krim. Sedangkan sedimentasi yang terjadi pada emulsi air dalam minyak; apabila kestabilan emulsi ini rusak, maka partikel-partikel air akan turun ke bawah. Contoh penggunaan proses ini adalah: penggunaan proses demulsifikasi dengan penmabahan elektrolit untukmemisahkan karet dalam lateks yang dilakukan dengan penambahan asam format (CHOOH) atau asam asetat (CH3COOH).

- Pengenceran

Dengan menambahkan sejumlah medium pendispersinya, emulsi dapat diencerkan. Sebaliknya, fase terdispersi yang dicampurkan akan dengan spontan membentuk lapisan terpisah. Sifat ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan jenis emulsi.

Stabilitas Emulsi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah:

1.       Tegangan antarmuka rendah

2.       Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka

3.       Tolakkan listrik double layer

4.       Relatifitas phase pendispersi kecil

5.       Viskositas tinggi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar